Pelajaran dari Menunggu

by - June 20, 2020



Aku tidak tahu kapan, dimana nama ini akan terpanggil. Panggilan yang akan mengajak pada babak kehidupan baru. Walaupun penantian ini tak diketahui ujungnya–tepatnya dimana, namun hati kecil ini kembali menyeru pada satu itikad. Yakin bahwa diri tidak akan dibiarkan begitu saja. 

Alih-alih berkelana tak tentu arah, memilih yakin bahwa kelana ini akan mendekatkan diri pada satu arah. Yakin diri akan didekatkan pada arah kebaikan yang dijanjikan olehNya– selama sabar dan penuh harap kepadaNya.

Menunggu tokoh untuk nantinya bisa membersamai. Jangan salah sangka dulu. Berharap bahwa nantinya dimanapun kaki ini berada, akan selalu didekatkan oleh orang-orang baik. Tidak hanya itu saja, aku juga dihadapkan persoalan menunggu ‘sesuatu’–tempat tujuan. Bukan menjadi harapanku sendiri, mungkin menjadi harapmu juga.

Ada beberapa kata 'menunggu’ yang ditemani oleh kata 'bosan’, condong pada sebuah harap untuk bisa dihadiri. Ada yang beranjak, ada juga yang bertahan.

Aku percaya ada sorangan disana yang masih berjuang di masa menunggunya. Berbekal pada apa yang telah aku katakan sebelumnya. Alih-alih merasa sia-sia, ia dikuatkan oleh keyakinan bahwa dengan pertolongan Allah, ia akan sampai pada tujuan. Berusaha untuk tidak menuruti nafsu memang tidak mudah, maka bingkailah hati kita dengan iman. Semoga di masa menunggu ini, tidak membuat kita kehilangan arah.

Tidak serta membawa kepiluan, namun juga membawa kekuatan. Di masa menunggu membawa kita untuk belajar cara menahan diri. Menanamkan sabar lalu memanen hikmah. Percaya, bahwa ada hikmah yang selalu terselip di setiap perjalanan kita. Jika lelah menemui kita di kemudian hari, beristirahatlah. Cari tempat berpulang yang abadi–Allah. Dimana selalu ada celah untukmu disaat yang lainnya pergi.

Ada yang menguatkanku di masa menunggu ini “Kegagalan dan kesalahan adalah dua hal yang boleh dilakukan, tetapi yang tidak boleh dilakukan itu berputus asa” Terimakasih ya pah..😊

Aku dihadapkan lagi dengan persoalan menunggu. Jika memilih berdamai, rasanya benar..bahwa setiap kita memang akan merasakan masa menunggu sebelum ke tingkat selanjutnya. Jadi, aku pikir..buat apa aku harus merasa rendah diri merutuk nasib?😅

© Yogyakarta, 19 Juni 2020

Bisa jadi, fase menunggu yang kamu anggap membosankan itu, memang sengaja Allah berikan untukmu mempersiapkan banyak hal. Termasuk diantaranya tentang bersabar. Seberapa rapih kamu mampu membingkai perasaan, meredam emosi, menahan segala bentuk kelemahan diri terutama dalam hal menjaga keinginan. Hanya tentang bagaimana kamu berbaik sangka pada Nya, sehingga nanti, pada masanya kamu akan dapati sebuah titik yang membuatmu terharu, menangis terenyuh melihat besarnya cinta Tuhan kepada hambaNya. Sumber : kutipan didapat dari astimuninggar "Arti Menunggu"


Ilustrasi foto oleh Steve Johnson dari Pexels 

You May Also Like

0 $type={blogger}


Terimakasih sudah membaca, mohon beri komentar yang bijak dan sesuai dengan topik yang dibahas