Makna Al Fatihah : Iman yang Perlahan Menumbuhkan Cinta (1)
by
Syifa/Filan
- December 15, 2018
Bismillahirrahmanirrahim...
Wahai
diri, janganlah kau berhenti untuk
menyelami lautan ilmu Nya, janganlah kau menyerah pada suatu kenyataan yang
tidak sesuai harapan. Wahai diri, mulailah untuk belajar merenungkan setiap
kejadian yang telah terlewati, jangan menyalahkan keadaan apabila tidak
bersahabat denganmu, karenanya kau tak tahu bahwasannya Allah telah merencanakan
yang terbaik untukmu. Ada hati lemah dan rapuh yang dibuat olehNya, karena
Allah menginginkan kamu untuk kembali hanya padaNya saja, bersyukurlah wahai
diri jika ada ujian yang membuat kamu peka akan kasih sayangNya
Telah
aku lewatkan lembar usia kehidupan, menginjak dasawarsa kedua bonus dua tahun, Allah
membersamaiku dengan penuh kasih sayangNya, masyaAllah wa Alhamdulillah. Perjalanan
kehidupan menjadi anak rantau yang aku pilih, dan sekarang sudah masa terakhir
studiku, membuat aku bersyukur dengan jawaban
atas segala proses yang telah aku lalui sebelum duduk di bangku kuliah.
Allah memberikan ganti perjalanan kehidupan yang lebih baik, dulunya aku berharap agar menetap untuk kuliah di kota tempat tinggal (Jogja), rasanya tidak ada yang perlu disesali atas harapan yang tak terwujud toh aku mendapatkan tempat rantau yang masyaAllah, sudah sepatutnya aku mensyukurinya. Mengapa? karena aku telah ditempatkan pada lingkungan yang baik, teman yang masih menjaga frekuensiku agar tetap satu, terus mendekat kepadaNya.
Tidak ada yang perlu disesali jika kita mau mengambil hikmah dari semua keadaan, dan aku menemui jawaban atas semua “penolakan” (baca : gagal masuk universitas favorit) yang aku terima, ternyata disini aku bisa belajar lebih dekat kepadaNya, belajar untuk menjadi orang yang kuat dan lebih baik. MasyaAllah itulah hikmah yang belum sepenuhnya sempurna dapat aku ambil, namun aku percaya ada hikmah yang tersembunyi yang belum aku ketahui, hikmah yang sudah pasti terasa indah dirasa bila aku mau belajar terus bersabar mendekat kepadaNya
Allah memberikan ganti perjalanan kehidupan yang lebih baik, dulunya aku berharap agar menetap untuk kuliah di kota tempat tinggal (Jogja), rasanya tidak ada yang perlu disesali atas harapan yang tak terwujud toh aku mendapatkan tempat rantau yang masyaAllah, sudah sepatutnya aku mensyukurinya. Mengapa? karena aku telah ditempatkan pada lingkungan yang baik, teman yang masih menjaga frekuensiku agar tetap satu, terus mendekat kepadaNya.
Tidak ada yang perlu disesali jika kita mau mengambil hikmah dari semua keadaan, dan aku menemui jawaban atas semua “penolakan” (baca : gagal masuk universitas favorit) yang aku terima, ternyata disini aku bisa belajar lebih dekat kepadaNya, belajar untuk menjadi orang yang kuat dan lebih baik. MasyaAllah itulah hikmah yang belum sepenuhnya sempurna dapat aku ambil, namun aku percaya ada hikmah yang tersembunyi yang belum aku ketahui, hikmah yang sudah pasti terasa indah dirasa bila aku mau belajar terus bersabar mendekat kepadaNya
Tidak
ada yang tahu seorang pun tentang setiap proses yang telah kita lalui, maka
dari itu jika ada kata yang menyakiti hatimu, menguatlah..hanya padaNya setiap
proses itu dinilai, dan sebaik-baik penilai adalah Allah ya Rahman ya Rahiim.
Sebuah proses ini terkadang membuat diri tak sabar untuk merasakan hasilnya, proses ini kadang membuat diri salah fokus—salah perbuat atas apa yang harus diri utamakan, bahkan membuat lengah dan ingin menyudahi proses ini karena seringkali pendengaran hanya tertuju pada kata manusia.
Namun kenyataannnya sebuah proses membuat aku semakin mendapatkan ilmu yang berharga, jika aku mau ikhlas menjalaninya. Dengan penuh ikhlas menjalani semua proses, kita tidak pernah lupa untuk mensyukuri nikmatNya dan kita tidak pernah putus harapan untuk selalu berprasangka baik pada rencanaNya.
Sebuah proses ini terkadang membuat diri tak sabar untuk merasakan hasilnya, proses ini kadang membuat diri salah fokus—salah perbuat atas apa yang harus diri utamakan, bahkan membuat lengah dan ingin menyudahi proses ini karena seringkali pendengaran hanya tertuju pada kata manusia.
Namun kenyataannnya sebuah proses membuat aku semakin mendapatkan ilmu yang berharga, jika aku mau ikhlas menjalaninya. Dengan penuh ikhlas menjalani semua proses, kita tidak pernah lupa untuk mensyukuri nikmatNya dan kita tidak pernah putus harapan untuk selalu berprasangka baik pada rencanaNya.
Proses
ini mengantarkan aku pada sebuah pertanyaan pada diri “Aku ingin keinginanku terkabul,
namun sejauh ini rasanya tidak ada upaya untuk mencari tahu bagaimana
caranya agar keinginanku bisa terkabul, do’a yang aku panjatkan selama ini
apakah telah melangit diterima olehNya?”
Ada ilmu yang terlewatkan pikirku, karena rasanya kita sebagai serorang muslim senantiasa menjaga kewajiban kita untuk patuh-taat akan perintahnya, kewajiban utama yang tak lain adalah sholat, namun apakah makna tujuan sholat itu hanya sebatas menggugurkan kewajiban saja?
Maka hati ini mulai bertanya kembali, apa yang menjadi akar masalah dari perasaan sedih, galau, gelisah, apa selama ini aku salah mengartikan ibadah sholatku? La haula wala quwwata illa billah, inilah ilmu utama yang menjadi penentu kehidupanku selanjutnya, ilmu yang sebenarnya melekat erat setiap harinya pada setiap jiwa seorang muslim, ilmu yang menjadi kunci hisab pertama untuknya.
Ada ilmu yang terlewatkan pikirku, karena rasanya kita sebagai serorang muslim senantiasa menjaga kewajiban kita untuk patuh-taat akan perintahnya, kewajiban utama yang tak lain adalah sholat, namun apakah makna tujuan sholat itu hanya sebatas menggugurkan kewajiban saja?
Maka hati ini mulai bertanya kembali, apa yang menjadi akar masalah dari perasaan sedih, galau, gelisah, apa selama ini aku salah mengartikan ibadah sholatku? La haula wala quwwata illa billah, inilah ilmu utama yang menjadi penentu kehidupanku selanjutnya, ilmu yang sebenarnya melekat erat setiap harinya pada setiap jiwa seorang muslim, ilmu yang menjadi kunci hisab pertama untuknya.
Ada
seorang tokoh yang suaranya masih menyisakan gema di hati. Sumber suara dari seorang
ayah yang dikenal sebagai superhero-penguat bagi anak perempuannya.
Papa menguatkan aku ketika ada rasa takut untuk memutuskan berjalan sendiri ke suatu tempat yang belum pernah aku kunjungi, sudah pasti banyak prasangka yang dibuat olehku sendiri.
Tak sepenuhnya sempurna mengutip nasehatnya, Papa berkata “Kalau sudah rajin sholat sama baca Al-Qur’an, engga ada yang perlu ditakuti syifa, Allah bersama orang-orang yang selalu menjaga ibadahnya”.
Bagai busur panah yang menghujam langsung tertuju tepat di hati ini, langsung menyadari bahwa aku sudah terlalu berlebihan membuat rasa takut, dan melupakan Allah. Astaghfirullah ada apa wahai diri, kembali pertanyaan itu semakin muncul bagai bongkahan es lautan yang tiba-tiba menaik-menjulang ke permukaan- mendinginkan lautan. Apa selama ini aku salah mengartikan ibadah sholatku?
Papa menguatkan aku ketika ada rasa takut untuk memutuskan berjalan sendiri ke suatu tempat yang belum pernah aku kunjungi, sudah pasti banyak prasangka yang dibuat olehku sendiri.
Tak sepenuhnya sempurna mengutip nasehatnya, Papa berkata “Kalau sudah rajin sholat sama baca Al-Qur’an, engga ada yang perlu ditakuti syifa, Allah bersama orang-orang yang selalu menjaga ibadahnya”.
Bagai busur panah yang menghujam langsung tertuju tepat di hati ini, langsung menyadari bahwa aku sudah terlalu berlebihan membuat rasa takut, dan melupakan Allah. Astaghfirullah ada apa wahai diri, kembali pertanyaan itu semakin muncul bagai bongkahan es lautan yang tiba-tiba menaik-menjulang ke permukaan- mendinginkan lautan. Apa selama ini aku salah mengartikan ibadah sholatku?
Langkah
penuh sabar dan kehati-hatian untuk memahami maksud pesan yang tertuang pada
tujuh ayat pembuka Al-Qur’an, surah yang menjadi rukun sahnya sholat, Al
Fatihah. Tulisan ini merupakan review dari ceramah Ustad Nouman Ali Khan, yang
sudah pasti jauh dari kata sempurna dari perkataan Ustadz.
MasyaAllah, jika kita mau belajar memahami makna dari setiap ayatNya, insya Allah ada rasa cinta yang muncul untuk lebih dekat kepadaNya.
Penulis ingin mengatakan kembali bahwa tidak sempurna penulis menyampaikan apa yang penulis dengar, namun terasa sedih jika dilewatkan apabila penulis tidak menuliskan ceramah yang membahas makna Al Fatihah yang begitu luar biasa disampaikan ustadz ini.
Cerita sedikit, penulis sebenarnya lagi mencari kegiatan yang bisa meningkatkan kemampuan dalam berbahasa inggris, penulis menyadari skill listening yang masih kurang, namun berpikir kembali apa ya yang bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran penulis untuk meningkatkan skill ini (sebenarnya bisa saja memilah milah film yang baik untuk ditonton) tetapi juga “sambil menyelam minum air”, penulis ingin mendapat ilmu tambahan juga.
Qodarullah, penulis mendapatkan youtube channel Nouman Ali Khan Indonesia, yang isinya ceramah dari Ustadz Nouman dengan gaya Amerikanya dalam berbahasa Inggris, MasyaAllah wa Alhamdulillah, do’akan penulis ya pembaca semoga penulis bisa meningkatkan kemampuan penulis untuk memahami bahasa Inggris lewat pendengaran tanpa lihat subtitle.
Surat
Al Fatihah ini diawali dengan kalimat “Alhamdulillahirabbil alamiin”. Al Hamd
mempunyai dua makna yaitu pujian dan ucapan terimakasih.
Pujian biasa digunakan jika kita menyadari bahwa lawan bicara kita mempunyai kesan baik dimata kita. jika kita melihat seseorang memakai gamis yang indah, apakah kita juga akan mengucapkan terimakasih pada sesuatu yang indah itu? Sudah pasti kita tidak melakukannya karena apa yang perlu diterimkasihkan untuk gamis yang indah? Tentunya kita akan mengeluarkan kata pujian saja daripada kata terimakasih.
Namun bisa saja pujian menjadi bahan omong kosong karena kita menginginkan sesuatu darinya bukan? Atau dengan kata lain kita bisa menggunakan pujian untuk merayu lawan bicara kita, sehingga pujian bisa saja dikeluarkan dari hati yang tidak tulus.
Pujian biasa digunakan jika kita menyadari bahwa lawan bicara kita mempunyai kesan baik dimata kita. jika kita melihat seseorang memakai gamis yang indah, apakah kita juga akan mengucapkan terimakasih pada sesuatu yang indah itu? Sudah pasti kita tidak melakukannya karena apa yang perlu diterimkasihkan untuk gamis yang indah? Tentunya kita akan mengeluarkan kata pujian saja daripada kata terimakasih.
Namun bisa saja pujian menjadi bahan omong kosong karena kita menginginkan sesuatu darinya bukan? Atau dengan kata lain kita bisa menggunakan pujian untuk merayu lawan bicara kita, sehingga pujian bisa saja dikeluarkan dari hati yang tidak tulus.
Ucapan terimakasih digunakan ketika kita telah mendapatkan bantuan, jarang
sekali ketika kita mendapat bantuan kita memuji orang yang telah membantu kita,
karena cukup dengan berterimakasih kita bisa mengapresiasi orang tersebut, dan
bukan menjadi masalah bagi orang yang membantu jika tidak dipuji bukan? karena
yang dia inginkan adalah sebuah pengakuan diri bahwa dirinya telah membantu atau
sudah menjadi seorang penyelamat bagi orang yang dibantunya maka yang
diperlukan olehnya adalah ucapan terimakasih saja.
Al Hamd tidak bisa diartikan hanyalah sebagai pujian saja, atau sebagai ucapan terimakasih
saja. Pujian disini hanyalah milik Allah, jika hanya diartikan sebagai pujian—apakah
cukup untuk memuji Allah tanpa berterimakasih kepadanya?
Sangat dikhawatirkan jika hanya dimaknai sebagai pujian, kita bisa saja tidak tulus memuji karena menginginkan sesuatu dariNya, naudzu billahi min dzalik jangan sampai ya teman..
Begitu juga dengan berterimakasih, jika kita berterimakasih, tentunya kita akan mengucapkan pada momen ketika kita mendapatkan bantuan saja, bukan? padahal pertolongan Allah itu selalu ada kapanpun—dimanapun, tanpa kita harus meminta kepadaNya, tanpa kita menyadariNya, kita telah ditolong oleh Allah. Maka Al Hamd tidak bisa diartikan hanya ucapan berterimakasih saja, atau hanya ucapan pujian saja.
Sangat dikhawatirkan jika hanya dimaknai sebagai pujian, kita bisa saja tidak tulus memuji karena menginginkan sesuatu dariNya, naudzu billahi min dzalik jangan sampai ya teman..
Begitu juga dengan berterimakasih, jika kita berterimakasih, tentunya kita akan mengucapkan pada momen ketika kita mendapatkan bantuan saja, bukan? padahal pertolongan Allah itu selalu ada kapanpun—dimanapun, tanpa kita harus meminta kepadaNya, tanpa kita menyadariNya, kita telah ditolong oleh Allah. Maka Al Hamd tidak bisa diartikan hanya ucapan berterimakasih saja, atau hanya ucapan pujian saja.
Alhamdu memiliki dua makna yang tidak bisa dipisahkan yaitu segala puji bagi Allah DAN Terimakasih hanya kepada Allah. Dan yang harus dimaknai juga, bukan hanya sebatas keluar dari lisan kita untuk mengucapkan terimakasih dan pujian pada Allah, namun makna ini harus bisa menyentuh hati kita karena jika ucapan yang dikeluarkan dari hati, maka akan tulus dirasa pujian itu hanyalah semata untuk Allah, dan ucapan terimakasih itu selamanya akan ada hanya untuk Allah.
Ada
kata indah yang tersampaikan dari Ustadz, jika kita menghadapi sesuatu yang
buruk, cobalah untuk mensyukurinya.
Renungkanlah makna, Alhamdulillahirrabilalamin dengan ucapan
“Ya Allah seburuk apapun ini kelihatannya, saya yakin ada hikmah dan sseuatu yang baik untuk diriku, saya bersyukur atas keadaan ini, saya memujimu ya Allah yang Maha Pelindung yang memiliki 99 nama yang Indah, Terimakasi ya Allah, Engkau telah menyelamatkan saya pada keadaan ini”
See.. panjang dan mendalam, dibanding kita memaknainya sebagai pujian atau ucapan terimakasih saja. Dari kata Alhamdulillah saja sudah penuh maknanya, inilah bukti kuasaNya bahwa tata bahasa Arab di Al-Qur’an begitu indah maknanya, semoga Allah senantiasa membukakan pintu petunjuk bagi kita untuk memahami bacaan Al-Qur’an.. Aaamiin
Renungkanlah makna, Alhamdulillahirrabilalamin dengan ucapan
“Ya Allah seburuk apapun ini kelihatannya, saya yakin ada hikmah dan sseuatu yang baik untuk diriku, saya bersyukur atas keadaan ini, saya memujimu ya Allah yang Maha Pelindung yang memiliki 99 nama yang Indah, Terimakasi ya Allah, Engkau telah menyelamatkan saya pada keadaan ini”
See.. panjang dan mendalam, dibanding kita memaknainya sebagai pujian atau ucapan terimakasih saja. Dari kata Alhamdulillah saja sudah penuh maknanya, inilah bukti kuasaNya bahwa tata bahasa Arab di Al-Qur’an begitu indah maknanya, semoga Allah senantiasa membukakan pintu petunjuk bagi kita untuk memahami bacaan Al-Qur’an.. Aaamiin
Kedua,
belajar bagaimana membuat diri menyadari bahwa kita hanyalah seorang hamba
bahkan istilah kasar yang bisa disebut, kita adalah seorang budak, dan bagaimana
menumbuhkan rasa cinta pada Tuan kita- Allah yang tak pernah lupa mengasihi,
mencintai padahal Dia sudah tahu aku hanyalah seorang budak.
Bukankah indah jika kita merenungi, jika kenyataannya, kita ini seorang budak yang tentunya bergantung pada tuannya (Rabb).
Kita ketahui bersama bahwa Istilah budak versi hubungan antar manusia tentunya-- jarang sekali ada tuan yang peduli terhadap apa yang budak rasakan, bahkan jarang sekali menyematkan kata cinta yang disampaikan tuannya kepada budaknya (jangan disalahpahamkan hubungan tuan-budak yang ada di FTV ya, peluangnya sangat kecil bagi seorang budak untuk membuat tuannya suka bahkan menyatakan cinta padanya, jangan mengandai dan berharap lebih pada manusia intinya). Namun apa yang terjadi pada hubungan budak dengan tuannya yang Maha Esa ini? Jawabannya : spesial !
Bukankah indah jika kita merenungi, jika kenyataannya, kita ini seorang budak yang tentunya bergantung pada tuannya (Rabb).
Kita ketahui bersama bahwa Istilah budak versi hubungan antar manusia tentunya-- jarang sekali ada tuan yang peduli terhadap apa yang budak rasakan, bahkan jarang sekali menyematkan kata cinta yang disampaikan tuannya kepada budaknya (jangan disalahpahamkan hubungan tuan-budak yang ada di FTV ya, peluangnya sangat kecil bagi seorang budak untuk membuat tuannya suka bahkan menyatakan cinta padanya, jangan mengandai dan berharap lebih pada manusia intinya). Namun apa yang terjadi pada hubungan budak dengan tuannya yang Maha Esa ini? Jawabannya : spesial !
Walaupun
kita menjauh bahkan beranggapan diri bukan seorang budak karena kesombongan
kita, beranggapan kembali kita punya kuasa, lalu gagal menjalankan perintahNya
malah mendekati laranganNya, naudzubillahi min dzalik..
Tuan ya Rahman tetap mengasihimu tetap melihatkan bukti kecintaanNya padamu. Terasa mudah bagi Tuan dari seorang budak menghukum budak yang tak menaati bukan?
Apa bukti kepedulian Tuan yang sudah tahu budaknya ini nakal tidak mematuhi perintahNya? Kepedulian yang jarang sekali disadari oleh budak—yaitu kita, bahwa apa yang kita dapatkan (hal yang jarang terfikirkan tetapi begitu dekat dengan kita sebenarnya) adalah sebuah bentuk kepedulian Tuan yang sangat berharga untuk kita, karenanya jika satu detik Tuan megabaikan untuk tidak memberikan, maka berhentilah kehidupan kita.
Tuan ya Rahman tetap mengasihimu tetap melihatkan bukti kecintaanNya padamu. Terasa mudah bagi Tuan dari seorang budak menghukum budak yang tak menaati bukan?
Apa bukti kepedulian Tuan yang sudah tahu budaknya ini nakal tidak mematuhi perintahNya? Kepedulian yang jarang sekali disadari oleh budak—yaitu kita, bahwa apa yang kita dapatkan (hal yang jarang terfikirkan tetapi begitu dekat dengan kita sebenarnya) adalah sebuah bentuk kepedulian Tuan yang sangat berharga untuk kita, karenanya jika satu detik Tuan megabaikan untuk tidak memberikan, maka berhentilah kehidupan kita.
Cobalah
merenungi kepedulianNya, coba letakkan tiga jarimu di sisi kiri atau kanan
pangkal pergelangan tangan searah telapak bagian dalam tanganmu, itulah bukti kuasaNya
Masya Allah, Allahu akbar..jadi sesungguhnya kita ini siapa? Walaupun orang lain menganggap kita sebagai ketua, kepala, direksi atau sebutan dunia sebagai bentuk penghormatan untuk kita, ketahuilah kita hanyalah seorang budak dari Tuan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (Iyya ka na’budu).
Tuan kita ini spesial masih saja mau memberikan kita kesempatan hembusan nafas, darah segar yang tetap mengalir memberikan oksigen ke seluruh tubuh, akal yang sehat meski kita sering kali tidak mematuhi perintahNya,
Masya Allah, Allahu akbar..jadi sesungguhnya kita ini siapa? Walaupun orang lain menganggap kita sebagai ketua, kepala, direksi atau sebutan dunia sebagai bentuk penghormatan untuk kita, ketahuilah kita hanyalah seorang budak dari Tuan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (Iyya ka na’budu).
Itulah
mengapa, kunci untuk menjadi seorang muslim adalah iman..percaya bahwa Tuhan
itu ada, percaya menyakini melalui lisan, hati, dan perbuatan bahwa Tuhan itu
hanyalah satu yaitu Allah Subhanallahu wa ta’ala.
Percaya bahwa hanya padaNyalah kita akan kembali, masyaAllah.. bersyukur yang dirasakan ketika hati ini bisa menerima ilmu tentang Kuasanya.
Percaya bahwa hanya padaNyalah kita akan kembali, masyaAllah.. bersyukur yang dirasakan ketika hati ini bisa menerima ilmu tentang Kuasanya.
Bagaikan satu kunci yang akan membawa kita pada kemudahan untuk membuka pintu selanjutnya bahkan segala pintu yang mengarahkan kita pada kebaikan, maka jika kita telah mendapatkan kunci iman, mudah bagi Allah membukakan pintu rahmatNya untuk kita. MasyaAllah…