Semua Orang Akan Meninggalkan Kita

by - May 16, 2020


Kelana mengantarkan aku pada satu titik. Dimana tak ada satupun teman yang sanggup sampai saat ini berada disisiku. Hanya kabar dan tanya yang menurutku dan menurut mereka penting untuk dibahas. Sesekali. Hidup dibingkai orang dewasa membuatku nyaman, ketika tidak ada lagi drama pertemanan seperti yang aku rasakan di bangku sekolah putih abu-abu. Kita harus bisa mengerti, mengisi, dan berusaha tak menjauh.
Ada saat dibutuhkan, dan sebaliknya datang disaat membutuhkan. Tidak masalah bagiku. Pertemanan tidak perlu ada yang mengikat erat—menurutku tidak harus sering bertukar kabar, harus berbalas pesan, biarkanlah penjagaanNya yang mengikat kita dalam kejauhan.
Meruak dalam Lamunan
Kaki yang tadinya bersenandung kini seakan tegap dan bergegas Biarkan mengudara, menyambut angin lebih awal. Ramai kini perlahan terdengar lengang. Seakan bentala memberikan aku ruang. Ruang untuk meruak.
Riak yang syahdu menyaput keterasingan. Makin temaram makin menenggelamkan. Sorangan memandang bumantara. Bermandikan hujan, berhias langit bianglala. Bertempik di kala angin bersahutan.
Berdiri pada satu ruang kelam. Mulanya larut terjebak dalam igauan. Perihal ikrar kepatihan anak manusia. lupa jika berjarak bagian dari keniscayaan. Bahwa kelak salam perpisahan bersuara tanda handai berjauhan. Lalai pada isyarat kirana.
Melepas pandangan. Sejatinya dari berawan dan riuh bayu, samar terlihat pendar di tepi awang. Kembali, bertemankan hanya pada kebajikan. Bertaut pada satu ikrar kesatuan. Berpulang sorangan berkelaluan menjadi sahaya.

Sejatinya kita akan berpisah. Tidak aja janji setia lagi seorang teman ataupun kerabat dekat. Sejatinya tidak ada yang saling gantung-ketergantungan, mencari tembusan dosa dari satu ke yang lain. Berdiri seorang diri di masa hisab, yang menjadi tali penolong hanyalah amalan sorangan. Setiap diri akan diminta pertangunggjawaban atas apa yang telah dibuat.
Sedih, kecewa yang kamu rasa tidak terlahir kekal jika kamu masih menggenggam iman. Kita yang harus pintar-pintar memilih, apakah ingin tetap silau akan kebendaharaan di dunia atau berpulang menghamba penuh padaNya. Harta yang dikumpulkan akan habis seakan tersapu ombak, lama-lama diri juga akan tenggelam–menyesal telah menyia-nyiakan hidup.
Tidak ada kata terlambat jika masih dikasih kehidupan oleh Allah. Jika sendiri membuatmu lebih baik, maka ingatlah Allah selalu ada membersamaimu. Do'a yang semestinya kita lantunkan bukan untuk dijadikan ajang penagihan dari apa yang kita inginkan, jadikan do'a sebagai sarana kamu bersyukur memiliki Tuhan yang Maha Pendengar, lagi Maha Pengijabah Do'a.
© Yogyakarta, 13 Mei 2020


Ilustrasi foto oleh Berend de Kort dari Pexels

You May Also Like

0 $type={blogger}


Terimakasih sudah membaca, mohon beri komentar yang bijak dan sesuai dengan topik yang dibahas