Pertemanan Air dan Api
by
Syifa/Filan
- February 03, 2024
Aku tahu setiap langkah yang kita lewati, pastinya akan menuliskan cerita yang berbeda. Sekarang, langkah ini tersentak, berhenti pada satu titik, mendengarkan ceritamu pada malam kemarin.
Tersadar
"Tahu gak sih apa yang membuat aku nyaman, dan kita bisa saling nyambung bercerita satu sama lain, padahal kamu tau sendiri kan aku sama kamu itu banyak perbedaan, kamu punya hobi yang jauh berbeda dari aku, aku yang mungkin agak temperamen sementara kamu lebih kalem, aku merasa ya, ada satu ikatan yang sama diantara kita yang membuat kita terus bisa saling menemui, saling bercerita, kamu sadar engga, kita itu punya ego yang besar, kita sama-sama punya impian yang besar,itu yang menurutku alasan kita bisa saling nyambung saling bisa bercerita sampai bertahun-tahun aku masih nyaman, masih sayang sama kamu. "
Hei kamu sangat mengenal diri aku ya ternyata,
dan malam tadi, ketika kita saling bertukar cerita
Aku merasa aku payah sekali memahami diriku selama ini, aku tak bisa banyak berkata
Kamu kali ini benar, mungkin ini bukan cerita baru yang penuh derita
Tapi ini cerita lalu, yang lama aku menumpuknya sampai membutakan mata
Aku tahu, ada yang salah
dalam pikiran ini yang khawatir, aku seringkali mengalah
Untuk tidak menyuarakan kembali atas impian, aku selalu kehilangan arah
Memahami diri ini yang ternyata sudah terlanjur lelah
Kali ini biarlah biar aku berteman, pada sudut yang aku sebut kesendirian. Untuk mengkoreksi apa yang sebenarnya mau aku, apa yang sebenarnya membuat langkah ini terhenti, agar aku bisa bertemu dengan kembali padamu, dalam kondisi aku sudah menerima dan benar-benar berdamai dari berisik kepala.
Terima kasih ya, kamu menyadarkan aku, untuk tidak melihat segala seuatunya dari sisi negatif, dan percaya bahwa diri ini layak untuk mendapatkan semua keinginanku, benar aku kehilangan itu, dan tersadar setelah usia ini aku sendiri yang menghilangkannya.
Dan katamu, aku harus melaluinya mulai dari penerimaan, penerimaan akan kehidupan terdekatku, dan hari ini aku merasakan sangat berat untuk belajar menerima akan hal itu.
Hai, kamu bilang, mungkin saat hari raya kita akan bertemu kembali, semoga..harapku juga sama, kamu mengatakan harapan untuk bisa bertemu dalam kondisi lebih baik satu sama lain.
Aku sangat bersyukur punya teman terdekat kamu, yang ternyata jauh lebih memahami diriku jauh dibanding diri ini sendiri.
Pertemanan Air dan Api seperti ini semoga bisa langgeng sampai menua nanti. Aku sebut demikian, karena melambangkan elemen kelahiran kita, Air itu kamu, sementara Api itu aku. Katanya sih dua elemen ini cocok dan saling melengkapi, aku mengiyakan kali ini.
Aku akan belajar, seperti kata kamu, untuk menerima. Semoga perjalanan ini terasa menyenangkan dan aku bisa menikmatinya ya.
© Yogyakarta, 3 Februari 2024